Jumat, 14 November 2008

Mahasiswa Bima Gelar Unjuk Rasa di Monumen Mandala

Liputan Khusus Festival Keraton di Gowa

Makassar, HabaMbojo - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bima se-Makassar menggelar aksi unjuk rasa di depan Monumen Manggala sekitar pukul 10.25 Wita.

Dalam orasinya demonstran meminta kepada pemda Bima agar segera mencabut SK Nomor 555 TAHUN 2008 Tentang Eksplorasi dan Eksploitasi tambang batu Mangan di Kecamatan Belo.

Sebelum melakukan orasi didepan Monumen Mandala, para demonstran terlebih dahulu berunjukrasa depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar.

Mereka juga mengancam apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam jangka waktu 4X24 jam, maka mereka akan melakukan hal-hal yang mereka anggap perlu dilakukan.
Baca Walipu......

112 Kontingen Kesultanan Bima Tiba di Makassar

Liputan Khusus Festival Kraton di Gowa

Makassar, HabaMbojo - Sebanyak 112 anggota rombongan Kesultanan Bima tiba di Makassar, Kamis (13/11). Rombonga Kesultanan Bima yang tiba dengan kapal motor eNTeBe Express tersebut dipimpin Hj. Nurdin SH yang tiba sekitar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Kamis (13/11) sekitar pukul 16.00 wita.

Rombong diterima langsung Kerukunan Keluarga Bima Sulsel Ibrahim H Achmad MM. Dalam sambutan penerimaannya Ibrahim mengatakan, mengucapkan selamat datang pada rombongan.

Menurutnya, pada Festival Keraton Nusantara Kesultanan Bima akan mengikuti delapan jenis kegiatan.

Pada event Festival Keraton Nusantara yang berlangsung di Kabupaten Gowa yang di ikuti 45 Keraton se Indonesia, Kesultanan Bima mengirim 100 orang utusan plus melibatkan sekitar 100 warga Bima yang berdomisili di Makassar. Di Bima kami dipeserta dilepas Bupati Bima Ferry Zulkarnaen pada Rabu (12/11),"demikian ungkap Ibrahim, Kamis (13/11),

Pada event tersebut delegasi kesultanan Bima akan ikut serta pada kegiatan kirab agung. Dalam Kirab Agung yang dilaksanakan pada hari pembukaan Festival Keraton Nusantara, kesultanan Bima akan menampilkan Adat istiadat kerajaan bima, berupa atraksi tentara berkuda, parade panglima perang.komandan kalilah, pakaian pesangi (pakaian khas raja bima), permainan rakyat main asoka, (ciri khas bima), manca, tarian klasik (lenggo), 60 orang prajurit sumba, akan berpakain merah, wanita berpakaian baju porro, barisan pejabat eksekutif kerajaan, para kepala desa, dan perwakilan rakyat dengan baju bima dengan baju koko dan simbolo.

Rencananya rute kirab mengambil start dari Mesjid Syech Yusuf Makassar berakhir Istana Balla Lompoa Kabupaten Gowa.

Selain itu, Kesultanan Bima juga akan ikut berpartisipasi pada event festival kuriner istana, pameran benda kerajinan. Gelar budaya daerah tarian dan permainan rakyat dan pakaian pengantin adat Bima. Dialog budaya yang dilaksanakan di Malino tgl 16 Nov. 17 Siang ditutup dengan HUT GOWA. Pada kegiatan kuriner istana Bima akan menampilkan kuriner ikan bandeng, makanan rusa, sea food.
Baca Walipu......

130 Delegasi Kerajaan Bima Ikuti FKN VI

Liputan Khusus Festival Kraton di Gowa

Makassar, HabaMbojo - Sebanyak 130 orang yang dipimpin keluarga Raja Bima akan mengikuti Festival Keraton Nusantara yang berlangsung di Bala Lompoa, Sungguminasa Gowa, mulai 14-17 November mendatang.

Masuk dalam rombongan Kerajaan Bima itu adalah mereka yang akan mengikuti tari tradisional yang merupakan kekayaan khasanah Kerajaan Bima.

Rombongan peseta yang akan mengikuti Festival Keraton dari Kerajaan Bima itu dipimpin Bupati Bima Feri Zulkarnain yang juga merupakan cucu Raja Bima yang terakhir Abdul Kahir.

Untuk mempersiapkan perlengkapan di Makassar telah datang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima Zaidun Abdul Hamid yang ditunjuk sebagai ketua panitia lokal Bima.

Mendampingi Zaidun datang dari keluarga Raja Bima Ferdy Ferdiansyah Fajar Islam yang juga merupakan cucu dari Putra Kahir.
Baca Walipu......

Selasa, 17 Juni 2008

62 Ribu Warga Miskin Bima Terima BLT

Mataram, Haba Mbojo - Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga miskin di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun anggaran 2008 mencapai Rp3,097 triliun yang ditujukan kepada 567.605 Rumah Tangga Miskin (RTM).

Khusus di Kabupaten Bima dan Kota Bima ada sekitar 62 ribu lebih warga miskin akan kebagian dana BLT tersebut.

Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan NTB, Junaidi Najamuddin, di Mataram, Selasa (17/6), mengatakan, sebagian BLT untuk untuk warga miskin di NTB sudah disalurkan sejak 1 Juni lalu namun hingga kini masih sebaras Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB.

Delapan kabupaten/kota lainnya baru akan disalurkan akhir Juni hingga awal Juli mendatang untuk tahap pertama dan September hingga Oktober untuk tahap kedua.

Sasaran BLT secara keseluruhan mencapai 567.605 atau sesuai jumlah warga miskin yang menjadi sasaran program beras untuk warga miskin (raskin).

Rinciannya, untuk Kota Mataram sebanyak 21.723 RTM, Kabupaten Lombok Barat sebanyak 121.610 RTM, Lombok Tengah 129.915 RTM, Lombok Timur 145.767 RTM, Sumbawa, 46.093 RTM, Dompu 30.631 RTM, Bima 52.454 RTM, Kota Bima 9.673 RTM dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebanyak 9.739 RTM.(Antara/lafiri)
Baca Walipu......

Sabtu, 14 Juni 2008

Dou Mbojo Nikmati Tarif Kapal Murah

Jakarta, Haba Mbojo - Angkutan laut perintis di daerah NTB dilaksanakan sejak tahun 2006, Pelabuhan Bima yang masih tergolong pelabuhan kelas V ini mempunyai peranan penting dalam angkutan laut perintis untuk membuka isolasi daerah terpencil.

Kepala Adpel Bima Agus Suwarno mengatakan, angkutan laut perintis tersebut tujuannya untuk membuka transportasi daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh transportasi darat. Sedangkan keberadaan kapal angkutan perintis ini mendapat subsidi dari pemrintah pusat sebesar sekitar Rp3 miliar dalam setahun atau Rp11 juta perhari.

Menurut dia, karena keberadaan angkutan laut perintis ini tidak komersil maka tarif yang diberlakukan juga cukup murah dan terjangkau oleh masyarakat.

Misalnya tarif untuk pelayaran dari Bima ke Calabai yang berjarak 80 mil dikenakan tarif sebesar Rp32.000 setiap penumpang untuk orang dewasa, anak-anak Rp25.600. Sedangkan untuk barang dihitung dengan kelipatan per 50 kg dengan tariff Rp2.000, untuk binatang kerbau Rp 70.000 per ekor dan kambing Rp11.000.

"Mereka selama ini dilayani oleh KM Bestindo milik PT.Fajar Indah Tirta Abadi yang ditunjuk untuk mengelola pelayaran perintis dengan menggunakan kapal coaster 500 DWT buatan tahun 1977," kata Agus dan menambahkan meskipun kapal tersebut tergolong tua tapi dari segi keselamatan laik.

"Kami belum bisa menyediakan ruangan penumpang yang nyaman, karena kapal yang ada ini jenisnya kapal barang sehingga penumpang hanya duduk diatas tempat barang beratapkan terpal biru yang fungsinya sekedar melindungi sengatan matahari dan guyuran hujan.

"Kami belum bisa menyediakan tempat duduk yang nyaman seperti kapal penumpang," tambahnya saat wartawan mengunjungi Pelabuhan Bima baru-baru ini.

Ia mengatakan, angkutan laut perintis ini dilaksanakan oleh perusahaan pelayaran swasta melalui mekanisme pelalangan umum untuk penyediaan armada angkutan lautnya dan biaya operasionalnya disubsidi oleh pemerintah pusat.

Swasta yang ditunjuk untuk melaksanakan angkutan perintis tersebut diberi trayek untuk berlabuh di pelabuhan kecil di daerah terpencil dengan pengawasan pihak pemerintah setiap kali pelayaran, katanya.

Menurut dia, subsidi pemerintah untuk pelayaran perintis tersebut sudah diperhitungkan dengan biaya operasional termasuk biaya BBM termasuk biaya perawatan kapal dan margin keuntungan. Sementara hasil penjualan tiket dikelola langsung oleh pemiliki kapal untuk menambah biaya operasional yang telah diperhitungkan sebelumnya.

Dalam penyelenggaraan angkutan laut perintis pemerintah telah menetapkan kebijakan jangka menengah/berkelanjutan dengan meningkatkan keterpaduan dan sinergi dalam penyelenggaraan angkutan laut perintis dengan lintas sektoral berdasarkan pendekatan pembangunan wilayah, sehingga pengembangan ekonomi wilayah tersebut lebih cepat berkembang.

Dalam pelaksanaannya, katanya, pengelola angkutan laut perintis harus tunduk terhadap kontrak sehingga kapal-kapal perintis harus tetap menyinggahi pelabuhan-pelabuhan kecil yang ada dalam kontrak itu meskipun penumpang yang diambilnya hanya satu atau dua penumpang saja dan bahkan mungkin tidak ada penumpang.

Lama singgah di pelabuhan-pelabuhan kecil tersebut minimal dua jam sedangkan di pelabuhan pangkal yang menjadi home base kapal ditetapkan dua hari.

Menurut Agus, dari daerah terpencil barang yang sering dibawa dari daerah terpencil pada umumnya hasil pertanian dan perkebunan seperti mete, bawang merah untuk dijual di daerah di ibukota provinsi NTB, Mataram, sedang barang yang diangkut dari Mataram atau Bima ke daerah terpencil biasanya bahan bangunan seperti semen, cat, batu bata dan sebagainya.

Ia mengatakan, roda perekonomian daerah seperti daerah di pulau-pulau terpencil sangatlah tergantung dari angkutan laut. Oleh karena itu, kehadiran kapal baru perintis ini merupakan upaya pemerintah guna mengoptimalkan angkutan laut guna mendorong pertumbuhan perkonomian daerah terpencil.

Menurut data dari Ditjen Perhubungan Laut, pada tahun 2008 jumlah pelabuhan yang disinggahi oleh kapal laut perintis mencapai 418 pelabuhan terdiri dari 29 pelabuhan pangkal dan 50 trayek. Jumlah kapal yang melayani sebanyak 56 unit kapal.

Untuk Kawasan Indonesia Timur dilayani oleh 45 kapal sedangkan untuk untuk Kawasan Indonesia Barat 11 unit kapal.

Sejak tahun 2002 ruas trayek perintis yang sudah berubah menjadi trayek komersil, diantaranya Pangkalan Sintete 1 trayek, yaitu Sintete-Karimata-Manggar-Kendawangan-Cirebon PP, mulai tahun 2005 dihapus untuk dijadikan trayek komersil.

Untuk meningkatkan pelayaran, sampai tahun 2008 ini pemerintah telah membangun 25 unit kapal terdiri dari tujuh unit ukuran 750 DWT, 13 unit ukuran 500 DWT dan lima unit ukuran 35 DWT.

Dari jumlah tersebut 21 diantaranya telah diserahterimakan opersional kepada pemerintah propinsi sedangkan sisanya empat unit masih dalam proses pembangunan.

Nusa Tenggara Barat (NTB) yang banyak daerah pemekaran terutama di pulau-pulau terpencil menyimpan banyak potensi hasil bumi masih memerlukan angkutan laut perintis guna membuka perekonomian di daerah tersebut.

Untuk itu, Pelabuhan Bima yang merupakan pelabuhan laut utama di wilayah pengembangan Pulau Sumbawa Bagian Timur telah siap menjadi pelabuhan Feeder yang menghubungkan daerah terpencil di daerah NTB tersebut.(Antara)
Baca Walipu......

Sejumlah Pelabuhan di Bima Rencana Dikeruk

Jakarta, Haba Mbojo - Untuk mempersiapkan kapal perintis baru tersebut kini sedang dipersiapkan pemasangan rambu suar dan pengerukan beberapa pelabuhan kecil yang saat ini sudah mulai dangkal, kata Agus.

Kepala Adpel Bima mengatakan, kapal baru perintis tersebut diperkirakan akan datang paling lambat tahun 2009. Dan untuk itu pelabuhan Bima juga perlu dilakukan pengerukan alur pelabuhan dan perbaikan suar untuk keselamatan pelayaran.

Pelabuhan Bima yang kini tergolong pelabuhan pangkal telah menjadi home base kapal barang perintis Bestindo V yang beroperasi sebagai kapal perintis sejak tahun 2006.

Pelabuhan Bima menjadi pelabuhan penting peranannya dalam angkutan laut perints yang menghubungkan wilayah terpencil di NTB, NTT dan hingga ke Makasar.

Dinas Perhubungan NTB pada tahun anggaran lalu telah melakukan program peningkatan pelabuhan di Benete, Sape, Calabai, Labuhan Lombok, Waworada dan Cempi, sedangkan program pembangunan keselamatan pelayanan telah membangun empat menara suar, pengerukan alur pelayaran Lembar, dan membangun pelabuhan Telong Elong, Labangka.(Antara)
Baca Walipu......

Kempo Akan Dilayani Kapal Penumpang Perintis

Jakarta, Haba Mbojo - Masyarakat daerah terpencil di Nusa Tenggara Barat (NTB) boleh gembira karena tidak lama lagi mereka dapat bantuan tambahan kapal penumpang perintis yang menjangkau daerah terpencil seperti Calabai, Kempo.

Selain itu, kapal penumpang perintis juga akan membuat frekuensi kunjungan yang semula satu kali seminggu menjadi dua kali seminggu.

"Penambahan frekuensi kunjungan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Bima, Calabai, Kempo, P. Sailus yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian yang penduduknya pada umumnya adalah transmigran, kata Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Bima Drs. Agus Suwarno.

Menurut dia, selama ini masyarakat di daerah tersebut dilayani oleh KM barang Bestindo V tipe coaster dengan bobot 500 DWT, tapi karena kapal tersebut juga harus melayani delapan titik daerah terpencil lainnya hingga ke Makassar. Maka kapal tersebut hanya bisa mengunjungi di daerah tersebut satu kali dalam seminggu.

Kunjungan tersebut dianggap terlalu lama, karena itu Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Lalu Serinata mengharapkan adanya bantuan satu lagi kapal penumpang perintis baru untuk melayani daerah-daerah tersebut.

Menurut Gubernur dalam suratnya yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamal, keberadaan perintis untuk masyarakat di daerah-daerah yang disinggahi sangatlah penting untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal.

Dalam suratnya itu gubernur NTB mengatakan setelah hadirnya kapal perintis baru tersebut diusulkan perubahan trayek angkutan laut sehingga dapat mempercepat frekuensi kunjungan kapal di daerah-daerah yang dikunjungi.

rayek baru yang diusulkan tersebut adalah Bima - Calabai - Labuhan Lombok - P.Sailus Selayar - Palopo PP. Dan Bima - Waingapu - Ende - Kupang PP dengan jarak pelayaran 2.332 mil.(Antara)
Baca Walipu......

Jumat, 13 Juni 2008

Tradisi Puru Timbu masih Ada di Wawo

Haba Mbojo - Banyak cara dilakukan warga Desa Maria Kecamatan Wawo, dalam mengekspresikan kegembiraan pasca-panen raya. Selain doa syukuran, sebagian masih ada yang melestarikan tradisi membakar nasi ketan yang dicampur santan kelapa, kemudian dimasukkan dalam potongan bambu muda.

Ini lebih dikenal dengan 'puru timbu'.Sesepuh adat Desa Maria, M Tahir Salu, mengatakan tradisiini dilakoni warga sejak turun-temurun sebagai ekspresi kegembiraan pasca-panen raya padi, jagung, dan lainnya. Tidak hanya itu, tradisi 'puru timbu' sebagai bagian dari bentuk budaya gotong-royong dan kebersamaan warga.

"Musim panen kali ini hasil panen melimpah dan ada sekitar 500 potong bambu muda yang disiapkan untuk menggelar tradisi itu," katanya kepada Bimeks di Maria, Senin (9/6).Untuk melengkapi tradisi itu, jelasnya, masing-masing warga bergotong-royong menyiapkan puluhan batang bambu, ratusan biji kelapa, beras ketan, dan menyiapkan kayu bakar. "Warga menyiapkan enam lokasi yang telah disepakati, sehingga saat pembakaran ramai dikunjungi warga," katanya.

Hal senada dikemukakan panitia 'puru timbu', Drs Hamka dan A Malik. Kegiatan seperti itu ramai dikunjungi warga, bahkan yang tidak memiliki bahan bisa membantu menyiapkan kayu bakar sekaligus membakar.

Hamka menjelaskan, prosesi 'puru timbu' terjadi atas kesepakatan bersama setelah Yaasinan di masjid Nurul Yaqin Fo'o Mboto Desa Maria. Beberapa ibu-ibu mendesak untuk menggelar acara itu karena warga yang bertani di sawah, tegalan, dan lainnya sudah kembali semua di kampung masing-masing. "Hanya dalam tempo singkat semua bahan sudah tersedia, sehingga kita sepakat untuk membakar timbu, Minggu dan Senin," katanya.
Uniknya, kata Hamka, nyaris seluruh warga sekitar lokasi 'puru timbu' mendapatkan bagian untuk mencicipi enak dan gurihnya makanan itu. Apalagi, ada yang memasukkan biji-bijian yang menambah keenakan menu itu.
Baca Walipu......

Feery Telah Tiga Tahun Pimpin Bima

Haba Mbojo - Penyelenggaraan pemerintahan pasangan H Ferry Zulkarnain, ST-Drs H Usman AK sudah berlangsung tiga tahun. Rabu (11/06) ini, Bupati Bima akan menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2007 pada rapat paripurna VI DPRD Kabupaten Bima.

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Abdul Wahab, SH, menjelaskan, penyampaian LKPJ ini sesuai dengan amanat UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam pasal 27 dinyatakan, kepala daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan LKPJ pemerintah daerah kepada pemerintah dan DPRD serta menginformasikan LKPJ kepada masyarakat.

Selanjutnya, katanya, penyampaian itu akan menjadi bahan bagi dewan untuk dibahas secara internal. Kemudian catatan tersebut akan diakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima tahun 2009.

"Momentum LKPJ ini merupakan wahana penyampaian kegiatan kepemerintahan daerah dalam mengemban amanat masyarakat Dana Mbojo untuk menciptakan kepemerintahan yang baik guna mewujudkan visi Kabupaten Bima yang Maju, Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat," ujarnya dalam pernyataan pers, Selasa (10/6).

Tahun 2007, katanya, secara khusus beberapa prestasi dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan. Di antaranya terpilihnya Kabupaten Bima sebagai daerah pengelola keuangan terbaik dengan predikat "Wajar dengan Pengecualian" berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Penghargaan Utama Plakat Abdi bakti Tani di bidang pertanian dalam Lomba Pelayanan Publik tahun 2007 setelah sebelumnya juga meraih penghargaan publik tingkat nasional dalam bidang pelayanan publik.

Keberhasilan yang dicapai tersebut, terang Wahab, merupakan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung berbagai program pembangunan daerah dan hubungan kemitraan yang sejajar dengan eksekutif.

Untuk itu, pemerintah daerah berterimakasih atas dukungan semua pihak dalam tiga tahun duet Ferry-Usman menjalankan amanat masyarakat Dana Mbojo.
Baca Walipu......

Data Kasus Terminal AKAP Hampir Rampung

Haba Mbojo - Tim audit investigasi kasus dugaan pengelembungan (mark up) dana pembebasan lahan terminal bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) sudah lima hari berada di Kota Bima. Mereka mengumpulkan dokumen dan memeriksa sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Sebagian besar data yang dibutuhkan sudah rampung.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima, Arief, SH, MM, mengaku, tidak banyak hal yang diketahuinya dari kerja tim, namun informasi yang diperoleh, target kerja tim sudah diperoleh sekitar 90 persen. “Apa saja yang diperoleh oleh tim ini, saya tidak tahu. Tapi itu informasi dari tim,” katanya kepada wartawan di Kejari Raba Bima, Rabu (11/6).

Angka 90 persen itu, katanya, sudah bisa diibaratkan angka mutlak. Sisa 10 persennya belum diketahui apakah belum diperoleh atau data tersebut tidak ada. Termasuk, apakah sisa data yang dibutuhkan cukup urgen atau tidak.

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan, katanya, sejauh ini tak diketahuinya mana yang akan menjadi bukti dan tidak. Seperti halnya APBD 2005 yang diserahkan oleh Sekda Kota Bima, Drs H Maryono Nasiman, MM.

Arief juga mengaku tugas tim selama di Kota Bima, juga tak diketahuinya sampai saat ini. Hanya saja, diduganya, kemungkinan masalah nilai kerugian yang ditimbulkan dari pembebasan lahan terminal bus AKAP. Belum bisa dipastikan sampai kapan tim bekerja untuk audit investigasi.

Namun, informasinya ada yang mulai balik ke Mataram Kamis (12/6) dan Jumat (13/6). Ada juga yang pulang Sabtu (14/6) lusa. “Mereka pulang sesuai dengan surat perintah kerja masing-masing,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Tim Audit, Faturrahman, SH, saat ditanya di Kejari Raba Bima, kapan akan mengakhiri tugas kerja di Kota Bima, hanya menjawab singkat. “Mudah-mudahan secepatnya,” ujarnya sambil tersenyum dan masuk ke mobil meninggalkan kantor Kejari Raba Bima, Rabu sore.

Selama tim audit investigasi dari BPKP dan Kejati NTB berada di Kota Bima, mereka membagi tugas. Dari enam anggota yang datang, mereka terlihat berjalan masing-masing tiga orang. Menurut Kejari Raba Bima, hal itu karena banyaknya tugas yang diemban.

Seperti dilansir Bimeks kemarin, Wali Kota Bima, Drs HM Nur A Latif yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kaus ini akan bersikap koperatif dengan tim audit investigasi dari BPKP dan Kejati NTB. Termasuk proses hukum yang saat ini sedang berlangsung.
Baca Walipu......

Menang Perkara, KPU Bima Surati Dewan

Haba Mbojo - Setelah memenangkan perkara gugatan pasangan Subhan-Karim (Suka) dan Zainul-Ady (Zady), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima akan menyurati DPRD Kota Bima untuk menyampaikan hasil Pemilu, 19 Mei lalu. Sebelumnya, penyampaian sempat ditunda, karena ada gugatan dari dua tim pasangan calon Wali dan Wakil Wali Kota Bima.

Humas dan anggota KPU Kota Bima, Dra Nur Farhaty, Msi, menjelaskan, pemberitahuan ke dewan itu tentang calon yang memenangkan Pemilu. Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan KPU sebelumnya, pelantikan dilaksanakan 23 Juli mendatang. “Kami akan menyampaikan berkas ke dewan tentang hasil Pemilu, termasuk mengumumkan pemenangnya,” katanya pada wartawan di KPU Kota Bima, Rabu (11/6).

Dikatakannya, putusan Pengadilan Tinggi (PT) Mataram yang memenangkan KPU dan HM Nur Latif-H Qurais (Noliqu) bersifat mengikat dan tidak ada lagi perubahan. Sesuai dengan aturan, putusan atas gugatan paling telah 14 hari setelah keberatan diajukan. Setelah disampaikan ke dewan, DPRD selanjutnya meneruskan ke Gubernur NTB dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Seperti dilansir Bimeks sebelumnya, Wali Kota Bima (calon incumbent), HM Nur A Latif, berharap semua persoalan Pemilu dikubur dan membuka lembaran baru. Tidak perlu ada lagi pengotak-otakan warga, karena semua adalah masyarakat Kota Bima. Saatnya, pemerintahan yang baru menyusun sistem kerja baru pula.
Baca Walipu......

14 Pelamar Ikut Seleksi Panwaslu Bima

Haba Mbojo - Sebanyak 14 pelamar anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bima 2008, mengambil formulir. Hingga kemarin, baru tiga orang yang melengkapi berbagai persyaratan pencalonan.

Pantauan Bimeks pada bagian sekretariat penerimaan calon anggota Panwaslu, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, mereka yang dinyatakan lengkap mengembalikan formulir adalah Nasution, Kusnadi, SH, MH, dan Muhammad Amin, SH, MH, sedangkan 12 calon lainnya sedang mengisi dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

Diantara calon pelamar Panwaslu, ada sebagian yang kesandung batas umur miniman 35 tahun. Apalagi, pelamar rata-rata masih mudah dan berumur sekitar 25 hingga 30 tahun. “Tapi bisa kan kita mencoba keberuntungan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan KPU,” ujar pelamar dari Desa Sondosia Kecamatan Bolo, Ashari, SE, kepada Bimeks di tempat pendaftaran, Rabu (11/6).

Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nusa Raya Madani ini, mengaku, ingin aktualisasi diri, apalagi didukung rekan-rekannya. “Biarlah saya maju dulu, soal diterima atau tidak dalam penjaringan nanti adalah urusan kemudian,” kata alumnus Universitas Islam Malang (Unisma) ini.

Ketua Pokja Seleksi Anggota Panwaslu Kabupaten Bima, Ahmad Yasin, SH, mengatakan berdasarkan ketentuan yang berlaku adalah berusia minimal 35 tahun dan berijasah minimal S1. Kalau persyaratan ini tidak terpenuhi, terpaksa harus ditolak. “Ini berdasarkan UU dan secara administrasi calon itu akan gugur,” katanya di sekretariat KPU Kabupaten Bima, Rabu.

Dijelaskannya, seharusnya jadwal penerimaan pendaftaran itu dari tanggal 5-8 Juni, tetapi yang mengembalikan formulir hanya tiga orang, sehingga harus diperpanjang pendaftaran hingga 12 Juni. Target formasi yang dibutuhkan tiga orang, namun KPU harus mengirim dua kali formasi yang tersedia untuk mengikuti seleksi di Mataram. “Jadi calon yang lolos seleksi di KPU Kabupaten Bima harus mengirim enam orang,” katanya.

Setelah mendaftar calon akan diseleksi administrasi oleh Pokja seleksi calon Panwas Kabupaten Bima, setelah lolos akan mengikuti tahapan seleksi tertulis dan akademik, pemeriksaan, kemudian dibahas dalam rapat pleno oleh KPU, baru diumumkan. “Hasil rapat pleno akan disampaikan ke Panwaslu Provinsi NTB untuk dilakukan fit and proper test yang menentukan tiga orang anggota Panwaslu Kabupaten Bima,” katanya.

Dia berharap calon betul-betul memahami dan memiliki wawasan mengenai persoalan Pemilu dan partai politik (parpol). “Jadi harus memahami masalah hukum karena saya anggap Panwas itu adalah polisinya Pemilu dan diamanahi untuk mengawasi Pemilu,” katanya.
Baca Walipu......